Minggu, 02 Juni 2013

Fatimah binti Khatthab: Menghantar Umar Al-Faruq Memeluk Islam




Fatimah adalah putri Khatthab bin Nufa’il al-Makhzumial-Quraisy, seorang mulia berderajat tinggi dan utama di kalangan orang Arab.Ibundanya adalah Hamtamah binti Hasyim bin Mughirah.

Fatimah binti Khatthab memiliki peran penting di masa awal dakwah RasulullahSAW. Dia termasuk salah seorang shahabiyah yang pertama berbaiat di hadapanRasulullah SAW. Demikian juga suaminya, Said bin Zaid. Beliau memberi contohmulia bagi setiap muslimah dalam hal menyembunyikan dan menjaga rahasia.Sebagai bentuk perlindungan, terhadap Islam dan terhadap Rasulullah SAW. Diajuga mempraktikkan keteladanan dalam keberanian.

Nikmat besar yang sangat disyukurinya adalah atas izin Allah, ia berhasilmenghantar sang kakak, Umar bin Khatthab memeluk Islam. Sebagaimana permohonanNabi Muhammad saw kepada Allah, agar menguatkan Islam dengan salah satu daridua Umar.

Umar bin Khatthab memeluk Islam

Umar bin Khatthab RA, mengisahkan tentang dirinya masuk Islam. Beliau RAberkata, aku keluar rumah tiga hari sesudah masuk Islamnya Hamzah RA. Akubertemu dengan Nu’aim bin Abdillah al-Makhzumi. Aku katakan kepadanya,” Apakahkamu benci agama bapak moyang kamu dan lebih cenderung kepada agama Muhammad?”
Dia menjawab, “Orang yang lebih besar haknya atas dirimu saja sudah melakukanhal ini.”
“Siapa dia?”.
“Adikmu, Fatimah dan iparmu, yakni suaminya, Said bin Zaid.
Aku bergegas menuju rumah adikku. Kudapati pintunya terkunci, tetapi akumendengar dengungan suara dari dalam rumah. Ketika pintu terbuka, akupun masuk.Akupun bertanya,” Suara apa yang kudengar tadi ?”.
Fatimah membantah,” Aku tidak mendengar apa-apa.” Kami terusberbantah-bantahan, hingga akhirnya kupegang kepalanya. Fatimah berkata,” Semuaini akan mencelakakanmu, aku malu ketika aku melihat darah.”
Aku berkata,” Perlihatkan kepadaku kitab yang kudengar kalian membacanya tadi.”
Fathimah menjawab, “Kami mengkhawatirkan kamu atasnya.”
Kukatakan, “Kamu jangan khawatir. Aku bersumpah demi tuhan-tuhan itu, aku pastimengembalikannya apabila aku sudah membacakannya kepada mereka.”

Adikku berkata, “Tidak menyentuhnya kecuali makhluk-makhluk yang disucikan.”Lantas Aku mandi dan kubaca:

1. Thaahaa.
2. Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah;
3. tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah),
4. Yaitu diturunkan dari Allah yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi.
5. (yaitu) Tuhan yang Maha Pemurah. yang bersemayam di atas 'Arasy.
6. kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yangdi antara keduanya dan semua yang di bawah tanah.
7. dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, Maka Sesungguhnya Dia mengetahui rahasiadan yang lebih tersembunyi.
8. Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Diamempunyai Al asmaaul husna (nama-nama yang baik),

Aku berkata, “Betapa bagusnya ucapan ini dan betapa mulianya.”
Ketika Khabbab bin al-Arrat mendengar pembicaraan ini, maka ia pun keluar daripersembunyiannya di belakang rumah Fatimah. Dia bersembunyi ketakutan ketikamendengar suara Umar mengetuk pintu.

Khabbab berkata, “Wahai Umar, sesungguhnya aku berharap agar Allahmengkhususkan engkau dengan doa nabi-Nya. Sesungguhnya aku mendengar pada suatusore Beliau SAW berdo’a,” Ya Alloh, kuatkanlah Islam dengan Abul Hakam binHisyam atau dengan Umar bin Khatthab” (dalam riwayat lain disebutkan:“Kuatkanlah Islam dengan salah satu dari dua Umar”).

Aku berkata kepada Khabbab,” Tunjukkan kepadaku di mana Muhammad berada. Akuakan datang menemuinya untuk masuk Islam”. Khabbab mengajakku kerumah Arqam binAbil Arqam (di dekat bukit Shafa) sampai aku mengikrarkan Islam di hadapanRasulullah SAW. Pada saat itu, Rasulullah saw langsung bertakbir, demikian jugapara sahabat di sana, dan juga mengumandangkan tahlil. Mereka menampakkankegembiraan mereka (Ma’rifah ash-Shahabah, Abu Nu’aim al Ashbahani, 7145,hasan).

Subhanalloh, Alhamdulillah, Allahu Akbar !!!

Demikianlah, kisah Umar bin Khatthab memeluk Islam. Yang tidak dapat dilepaskandari peran besar sang adik, Fatimah. Yang sudah lebih dulu memeluk Islam. Danmenunjukkan ketegarannya, walaupun darah sempat mengucur di wajahnya … Saatberseteru dengan sang Al Faruq, Umar bin Khatthab. Tidak ada kemarahan, apalagisakit hati padanya. Bahkan, ia tetap penuh semangat, mendorong sang kakak untukmemeluk Islam.

Sumber : http://asmabintiasiah.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar