Sabtu, 01 Maret 2014

Nada Terendah Dalam Kehidupan






 
Hidup itu seperti irama, naik turun tidak beraturan, meskipun nada dasar setiap orang berbeda. Ada kejadian yang dianggap orang lain biasa aja, dianggap oleh orang yang lain kejadian tersebut sangatlah membahagiakan, ataupun biasa dimata seseorang, dimata orang yang lain malah sangat menyedihkan.

Setiap irama memiliki titik terendah, tapi tentu saja kejadian yang menyebabkan orang  merasakan titik terendah (baca : penderitaan yang sangat) berbeda-beda tiap orang tergantung ilmu, pengalaman, hal-hal yang dianggap penting oleh mereka dsb.


Ada yang merasa berada di titik terendah ketika gagal ujian, di pecat perusahaan, kehilangan orang tua, ditolak pekerjaan dalam waktu lama, perpisahan dengan kekasih, pengkhianatan teman, bisnis yang bangkrut, dihina didepan umum, dll.

Maka dari itu ketika melihat sesorang sedang dirundung kesedihan yang sangat, amatlah tidak bijak mengatakan “ah , cuma gitu doang kok sedihnya lebay” karena harus dicamkan lagi bahwa “nada dasar kehidupan” kita b erbeda.

Gw sendiri sangat bersyukur dianugerahkan keceriaan dan semangat yang besar sehingga jarang banget merasa sedih yang berkepanjangan. Bahkan kalo ngalamin hal yang ga enak, gw ceritanya ke orang lain pasti gw enak-enakin *biar keliatan keren* hihihii.

Namun karena nada dasar gw biasanya lebih tinggi dari orang lain makanya yang mereka anggap sedih bagi gw sering banget biasa aja. Hal ini jadi pedang bermata dua ketika gw benar-benar berada di titik terendah. Gak mungkin kan gw yang biasanya nyemangatin, nyebarin kegembiraan, eh sekarang malah cerita-cerita sambil mewek hihii, lagipula kesiapa juga gw cerita sedih, cerita kegiatan sehari-hari aja males -_-.

Emang sih terkadang gw sendiri kurang peka sama keinginan orang lain, tapi beneran deh gada niat untuk nyuekin orang ataupun tidak menghargai orang lain. Dan sayangnya terkadang kita memang tidak memiliki kesempatan untuk menjelaskan sesuatu tentang sikap kita.

Pengen banget nulis panjang kaya penulis-penulis lain #beuh  karena cerita ini masih menggantung, tapi segini dulu ah, karena tiba-tiba mata gw dibanjiri airmata local #eh hehee.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar