Entah siapa yang mempopulerkan kutipan
pada judul diatas, gw si setuju aja, hehee. Pada dasarnya majikan
yang sesungguhnya adalah Tuhan, kalo di duni gw rasa yang paling
berjasa ya Ibu. Budi Ibu kita yang hamil dan ngelahirin kita aja ga
bisa ditandingi apapun, apalagi udah ngebesarin, ngedidik,
nyekolahin, dan banyak hal lainnya, pasti gakkan pernah bisa kita
bales.
Tapi herannya kenapa masih ada yang
ngabaikan permintaan sang bunda, malah lebih perhatian dan nurut sama
perintah orang lain, entah bos, dosen ataupun orang yang dianggap
lebih hebat.
Misalnya remaja yang lebih “gak enak”
nolak ajakan main temannya dibandingkan nolak nemenin ibunya
bepergian, atau mahasiswa yang lebih takut terlambat masuk kuliah
dibandingkan terlambat pulang ke rumah (apalagi gak ngabarin), atau
karyawan yang sungkan untuk pulang tepat waktu karena atasannya belum
pulang.
Karena memang kadang kita lebih
menghargai orang yang kurang kita kenal, atau mungkin kita menganggap
semua kebaikan yang ibu kita lakukan adalah hak kita.
Ibu yang baik tidak akan pernah
mengungkit jasa-jasanya dalam membesarkan anak-anaknya, tapi anak
yang baik akan selalu berusaha membahagiakan ibunya, berdekatan
dengan ibunya, mendoakan ibunya, memenuhi keinginan ibunya, meskipun
jasa ibu tidak akan pernah terbalas dan meskipun ibunya tidak pernah
meminta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar