Dalam mengatur prioritas pengeluaran, ada satu prinsip yang selalu saya tekankan, yaitu “saving dulu baru shopping”. Atau pos pengeluaran untuk menabung/investasi (saving) seharusnya didahulukan sebelum pos pengeluaran untuk biaya hidup (shopping).
Ketika saya sampaikan prinsip ini, banyak orang yang memberikan komentar yang pesimis. “Wah, gak mungkin itu kita lakukan. Selama ini aja berasa kurang, bagaimana mau saving duluan. Nanti malah gak ada buat shopping”. Tentunya ini adalah alasan klasik dan memang tidak mudah untuk mengubah paradigma dalam mengelola keuangan yaitu mendahulukan saving dulu daripada shopping.