#13HariNgeblogFF
Wajah
cantik Shery menyembul dari balik selimut berwarna coklat. Setelah mengusap
mukanya beberapa kali, ia menegakkan tubuhnya sehingga selimut hanya menutupi
tubuh bagian bawah menampakkan tubuh mulus bagian atas yang hanya terbalut
dengan pakaian dalam.
Sementara
itu Wingky, yang duduk di sofa dekat jendela kamar hotel, menghadap kasur, ia terus
memperhatikan setiap gerakan dari Shery, keduanya hanya saling diam selama
beberapa saat, sama-sama menunggu kebisuan dipecahkan oleh yang lain.
“Kita
berpisah saat pulang, Sher” Wingky memulai pembicaraan.
“Mengapa,
kita tidak bisa bertemu lagi? ” Shery menanggapi dengan berbeda, wajahnya
menuntut penjelasan”
“Jangan
bodoh, kau tahu bahwa hubungan kita tidak bisa dilanjutkan”
“Tapi
kau belum juga memberiku alasan yang masuk akal”
“Bukankah
sudah kukatakan sejak awal kita hanya berhubungan dalam jangka pendek”
Shery
turun dari pembaringannya berjalan menuju Wingky, dia berusaha keras untuk
tidak menjatuhkan airmata yang sudah berkumpul dikelopak matanya.
“Tapi
aku cinta padamu Mas, dan bukankah kau juga cinta padaku” suara Shery sedikit
memelas. Ia memberanikan diri memegang tangan Wingky. “atau katakanlah jika kau
memang tidak cinta padaku”
Wingky
menarik napas, memejamkan mata sejenak, kemudian berkata “ini bukan tetntang
cinta Sher, kau tahu itu” ujarnya perlahan. Lalu mengecup kening dan bibir
Shery dengan lembut sekilas dan mulai berjalan keluar kamar hotel. Mentup pintu dengan pelan, meninggalkan
Shery yang mulai menundukkan dan membersihkan wajahnya yang sudah diguyur oleh
derasnya airmata.
Ini
bukan hal mudah bagi WIngky, meninggalkan Shery yang dia yakin kini dia sayiag dan
cinta, meninggalkan kenikmatan luar biasa selama tiga bulan. Tapi Wingky harus
meninggalkan Shery, demi keluarganya, dan demi istri beserta dua orang anaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar