Suara teriakan, pukulan drum, petikan
gitar meraung-raung di studio musik kecil itu. Sheila, perempuan semester tiga
jurusan komunikasi yang menjadi satu-satunya wanita di dalam studio tersebut
hanya sibuk memainkan blackberry-nya. Ia
tidak begitu mengerti musik, kehadirannya hanya untuk menemani sang pacar, Edo,
yang usianya diatas Sheila tiga tahun. Perkenalan hanya selama dua bulan sudah
cukup untuk membuat mereka meningkatkan hubungan dari sekadar kenalan menjadi
pacaran.
Sebagai wanita yang sejak berusia 2 tahun hanya tinggal bersama ibunya yang sudah bercerai tanpa pernah sekalipun membiacarakan ayah kandungnya, sebenarnya Sheila bukanlah tipe wanita yang mudah menjatuhkan hati pada pria. Buktinya, baru Edolah yang menjadi pacar pertamanya disaat teman-teman seusianya sudah berganti pacar berkali-kali. Maka dari itu Sheila sangat menikmati momen dimana dia bisa berkumpl besama pujaan hatinya.
Hari ini
Sheila telah dijanjikan untuk pertama kalinya berkunjung kerumah Edo. Akhirnya jam menunjukkan pukul 3 sore, waktu Edo dan teman-temannya untuk memakai studio tersebut berakhir, setelah pamit pada teman-teman lainnya mereka berduapun pulang ke rumah Edo.
Setelah
sedikit meneguk sirup merah yang dibuatkan oleh pembantu Edo dan Edo
meninggalkannya sebentar untuk mandi, Sheila berjalan mengelilingi ruang tamu,
dia berhenti sejenak di sebuah foto anak laki-laki yang dia duga Edo sedang
tersenyum lebar bersama pria berusia sekitar empat puluh lima tahun.
Sheila
tertegun bukan karena keindahan pantai sebagai latar belakang foto, bukan pula
karena pria tersebut merangkul Edo dengan bahagia, melainkan karena dibagian
bawah foto tersebut tertulis nama Albert Renaldo.
Nama yang
sejak kecil sering ibunya bisikkan ke
kupingnya, nama yang Sheila tahu, bahwa ibunya berharap akan bertemu kembali
dengan sang pemilik nama. Nama kakak kandung Sheila…
#13HariNgeblogFF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar